Syukron atas kunjungannya, semoga bermanfaat. InsyaALLAh akan selalu di uptodate.
Fikroh dalam sebuah perjalanan menuju hakekat kebenaran.
Belajar dari hikmah suatu episode kehidupan
MySpace Layouts

Foto- Foto
Be Cover
Komunitas
Blogger Indonesia BlogFam Community Indonesian Muslim Blogger
Kalender
Saran n kritik
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Pengunjung Yang Online Free Web Counter
Kali Di Kunjungi
Beberapa Hadist
Wednesday, February 01, 2006
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sedang menyampaikan nasehat kepada orang banyak di sebuah majelis, tiba-tiba seorang Arab pedalaman datang, lalu dia bertanya, "Kapan Kiamat?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam terus saja berbicara, sehingga sebagian orang mengatakan, "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mendengar peranyaan orang Arab pedalaman itu namun beliau tidak menyukainya", sementara sebagian yang lain mengatakan, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak mendengar pertanyaan tersebut". Setelah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selesai menyampaikan nasehat, beliau bertanya, "Mana tadi orang yang bertanya tentang kiamat?" orang tersebut menjawab, "saya, ya Rasulullah". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila amanat telah diabaikan, maka tunggulah kiamat". Tanya orang tersebut, "Bagaimana mengabaikan amanat itu?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Apabila urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat".1
1): As-saa'ah yang sering diterjemahkan kiamat bisa bermakna kehancuran terbatas pada hal-hal tertentu dan bisa bermakna kehancuran total seluruh jagad seisinya.



.Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: suatu ketika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tertinggal di belakang kami dalam suatu perjalanan, kemudian beliau menyusul kami ketika kami sedang berwudhu hendak mengerjakan solat. Kami --- dalam berwudu --- hanya mengusap kaki kami tanpa membasuhnya, lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berseru dengan suara keras beliau sekeras mungkin, "Hindarkan tumit kalian dari api neraka". Beliau berseru seperti itu dua kali atau tiga kali.


Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Di antara pepohonan ada sebuah pohon yang daun-daunnya tidak rontok dan pohon tersebut bagaikan seorang muslim, katakan pohon apa itu?" Orang-orang pun berpikir tentang pepohonan yang ada di padang pasir. Kata Abdullah bin Umar (Ibnu Umar), "Saya berpikir bahwa pohon tersebut adalah pohon kurma, namun saya malu mengucapkannya. "Kemudian orang-orang mengatakan, "Ya Rasulullah, beritahukan kepada kami pohon tersebut". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Yaitu pohon kurma".

MELIBATKAN DIRI ATAU MENGHINDAR KETIKA ADA PENGAJIAN/SERUAN AGAMA.

. Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika kami sedang duduk bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam di dalam masjid, seorang laki-laki datang dengan menunggang onta, kemudian dia hentikan ontanya dengan berlutu di halaman masjid, lalu dia mengikatnya. Setelah itu dia bertanya, "Mana orang yang bernama Muhammad?" Ketika itu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sedang duduk bersandar bersama kami, lalu kami menjawab, "Itu dia, laki-laki yang berkulit putih yang sedang duduk bersandar". Orang itu melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sambil berkata, "Hai putra Abdul Muthalib". Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Aku telah siap menjawab pertanyaanmu". Kata orang itu, "Aku akan menyampaikan pertanyaan kepada anda yang membuat anda tersinggung, karena itu jangan marah". Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Tanyakan apa saja yang ingin kau tanyakan". Kata orang itu, "Aku bertanya kepada anda dengan nama Tuhan anda dan Tuhan orang-orang sebelum anda, apakah Allah telah mengutus anda sebagai Rasul kepada semua manusia?" Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Demi Allah, benar". Orang itu bertanya lagi, "Dengan nama Allah, apakah Allah telah memerintahkan anda mengerjakan shalat lima waktu dalam sehari semalam?" Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Demi Allah, benar". Orang itu bertanya lagi, "Dengan nama Allah, apakah Allah telah menyuruh anda berpuasa selama sebulna (dalam bulan Ramadhan) setiap tahun?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Demi Allah, benar". Orang itu bertanya lagi, "Dengan nama Allah, apakah Allah menyuruh anda memungut zaka dari orang-orang kaya untuk anda bagikan kepada orang-oarng miskin?" Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Demi Allah, benar". Kata orang itu, "Aku beriman dengan apa yang anda ajarkan dan aku adalah utusan yang mewakili warga sukuku. Namaku Dhimam bin Tsa'labah, keluarga Bani Sa'd bin Bakr".


Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah mengutus seseorang untuk menyampaikan surat beliau kepada gubernur Bahrain agar selanjutnya oleh gubernur itu diserahkan kepada Kisra (Raja Persi). Setelah Kisra membaca surat itu, dirobek-robeknyalah surat tersebut. Kata perawi: Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdoa agar Allah menghancurkan kerajaan Kisra Persi itu hingga berkeping-keping.


Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Suatu ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menulis sepucuk surat - atau berhasrat untuk menulis surat--, lalu dikatakan kepada beliau bahwa para penguasa tidak mau membaca surat yang dikirimkan kepada mereka kecuali jika distempel. Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjadikan sebuah cincin perak milik beliau sebagai stempel yang bertuliskan "Muhammad Rasulullah". Saya melihat seakan-akan ada cahaya putih dari cincin itu di jari beliau.
66. Diriwayatkan dari Abu Waqid Al-Laitsiy Radliyallaahu 'anhu, bahwa ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sedang duduk di masjid bersama orang banyak, tiba-tiba ada tiga orang datang, yang dua mendekat kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sedangkan yang satu pergi begitu saja. Dua orang tersebut berdiri di hadapan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sambil mencari tempat yang kosong untuk duduk, yang satu melihat tempat yang kosong di tengah orang banyak, lalu dia duduk di situ, sedangkan yang satu lagi duduk di belakang orang banyak. Adapun yang ketiga berlalu begitu saja. Ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selesai menyampaikan nasehat, beliau bertanya: "Sudikah kalian jika aku ceritakan kepada kalian mengenai tiga orang tadi? Orang yang pertama mendekat untuk berlindung kepada Allah, maka Allah memberikan perlindungan. Orang kedua merasa malu kepada Allah, maka Allah tidak mengazabnya, dan orang yang ketiga berpaling dari Allah, maka Allah berpaling darinya".
Sebuah Coretan Shady Sant @ 6:39 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Halaman Muka
 
Sang Pena

Nama: Shady Sant
Tinggal di: Indonesia
Pengin menjadi: Contak Person : YM - shady.huda@yahoo.com Email : Shady.huda@yahoo.com
Coretan Pena
Arsip
Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER

© 2006 Al Hadist .Template by Isnaini Dot Com